Saturday, October 29, 2011

JODOHKU TULANG RUSUKKU ADA DIMANA?


Adalah suatu impian sekaligus juga kekhawatiran … Apakah orang ini sungguh-sungguh jodohku?? Apakah orang yang kuimpikan itu sungguh-sungguh ada dan jika ia memang ada, bagaimana aku mengetahuinya?
Pertanyaan-pertanyaan ini hampir-hampir tidak dapat kita hindarkan: semakin jauh kita mengenal seseorang, semakin jauh pula kita menemukan  kelebihannya juga kekurangannya. Kita juga menjadi semakin sadar bahwa komitmen yang akan kita buat adalah komitmen yang total dan pasti. Bagaimana kalau aku salah pilih? Bagaimana kalau pilihanku ternyata bukan jodohku? Dan bagaimana jika ternyata kita dibutakan oleh nafsu dan segera setelah menikah kita menyadari bahwa kita telah berbuat suatu kesalahan? Seringkali imajinasi kita cenderung menciptakan sosok ideal calon pasangan kita: dia haruslah seperti begini, tampangnya harus seperti begitu, berkelakuan seperti ini, dan sudah pasti tanpa cacat cela! Seringkali, daripada menerima dan berusaha mengenalnya lebih jauh  sebagaimana dia adanya, kita berusaha menemukan dalam dirinya sosok ideal yang telah kita ciptakan dalam pikiran kita.
 
Untuk menjadi  yakin bahwa kita diciptakan bagi satu sama lain, kita perlu meluangkan waktu untuk mengenal satu sama lain dengan baik.  Kita perlu saling berbagi secara mendalam dab menerima kenyataan bahwa dia berbeda dariku. Juga baiklah kiranya mendiskusikan bersama beberapa pertanyaan seperti: Apakah kita akan mampu untuk saling mencintai sepanjang hidup kita? Apakah kita akan mampu menghadapi kesulitan-kesulitan hidup bersama-sama? Apakah kita cukup mencintai satu-sama lain untuk bisa mengatasi kekurangan-kekurangan kita masing-masing? Mengenali permasalahan-permasalahan ini akan memungkinkan kita untuk mengambil suatu keputusan yang bebas: Ya, bersama dialah aku ingin melewatkan seluruh sisa hidupku, memiliki anak-anak dan membangun sebuah keluarga. Sehingga pilihan untuk membuat komitmen yang total dan pasti itu dilandasi oleh kepercayaan penuh dan harapan.
 

 
Hal lain yang penting untuk disadari adalah kebebasan untuk mengakhiri suatu hubungan dengan seseorang karena kita menyadari  bahwa bagaimanapun, kita tidak diciptakan untuk satu sama lain, bahwa kita tidak akan bisa mengatasi perbedaan-perbedaan dalam temperamen, budaya ataupun usia, atau bahwa kita tidak dapat menerima keterbatasan-keterbatasan calon pasangan kita, dsb. Pilihan ini harus dapat diambil tanpa harus dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran seperti: “aku sangat ingin menikah dan mempunyai anak-anak”, “Segalanya akan berjalan lancar setelah kami menikah” atau, “Orangtuaku sangat menyukainya”. Kita juga harus hati-hati dengan tidak membiarkan diri kita ditekan oleh masyarakat atau keluarga, tidak mengidolakan pasangan, atau menjadi saling tergantung secara fisik dan emosi. Ini dapat terjadi tanpa kita sadari. 
 
Sesungguhnya, keputusan ini adalah suatu komitmen atas seluruh hidup kita, sebagaimana juga hal ini merupakan komitmen dari pasangan kita dan anak-anak yang akan dilahirkan kelak. Itulah sebabnya mengapa kita dapat mengatakan bahwa pernikahan bukan hanya merupakan awal dari suatu hidup bersama, tapi juga merupakan suatu akhir dari jalan panjang yang kita jalani bersama yang membuat kita menyadari bahwa kita memang diciptakan untuk satu sama lain.

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...