Saturday, October 29, 2011

KEBAHAGIAAN, APAKAH HANYA UNTUK PASANGAN SUAMI ISTRI SAJA?


Perkawinan bukanlah satu–satunya konteks dimana kita dapat mewujudkan kapasitas untuk mencintai. Persahabatan dan pemberian diri juga merupakan ekspresi dari kasih.

Terkadang orang yang belum mengerti arti kebahagiaan itu mengatakan bahwa hanya dengan menikah maka ia akan memperoleh kebahagiaan. sebenarnya pernyataan ini sungguh salah. semua manusia memiliki caranya sendiri untuk mendapatkan kebahagiaan, bahkan ada yang bahagia dengan hidupnya yang menyendiri, jauh dari gangguan dunia luar.


Ada banyak pria dan wanita yang memutuskan untuk tidak menikah, bukan karena mereka menghindar atau menolak untuk menikah, namun karena mereka merasakan panggilan yang lebih khusus. Misalnya para imam, biarawan dan biarawati. Mereka menjadi saksi bagi dunia bahwa kasih Allah melebihi segalanya dan bagi mereka itu sudah cukup.

Ada juga para pria dan wanita yang terlibat di bidang ilmu pengetahuan, politik, sosial  dan banyak bidang pelayanan lainnya, dimana mereka sungguh – sungguh memberikan diri secara total dalam pelayanan mereka dan menemukan kebahagiaan mereka disana.

Keputusan tidak menikah bagi Allah adalah sebuah panggilan khusus. Mereka yang menjawab panggilan tersebut menjalankan hidup mereka dengan kebahagiaan yang penuh dan sempurna.

Bagaimanapun ada juga orang – orang tertentu yang ingin menikah, namun ternyata sampai saat ini mereka tetap sendiri. Hal tersebut memang sulit. Namun bagi setiap orang tersedia jalan menuju kebahagiaan. Mungkin membutuhkan waktu untuk menemukannya namun jalan itu ada. Sering jalan tersebut dapat ditemui melalui kemurahan hati dan dan keterbukaan terhadap orang lain.   

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...