Puisi Cinta Terbaikku: Sesal Yang Terakhir

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

10 Kata Mutiara Inspirasi Motivasi Terbaik

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Cerpen Kisah Sedih dan Inspiratif: MAWAR UNTUK IBU

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Puisi Romantis Karya anak SD Kelas VI: Andai Janji Tak Pernah Dusta

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kisah Inspiratif dari Filipina: Kisah Seorang Anak di Hari NATAL

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Saturday, September 14, 2013

CERPEN: Ada dia Di Antara Kita, ATAU, Ada Aku Di Antara Kalian?

Ada dia Di Antara Kita, ATAU, Ada Aku Di Antara Kalian? - Seulas senyum mewarnai bibirnya ketika aku berjumpa dengan dirimya di gereja kala itu. Namun, kali ini, yang kurasakan bukanlah senyum yang tulus yang biasa ia lontarkan padaku. Aku pun menyadari posisi diriku yang memang sudah terlanjur menyesal karena telah mengabaikan dia selama ini.

Beberapa tahun yang lalu, aku mengenal seorang gadis belia saat aktif di kegiatan gereja. Sejak awal ia ternyata sudah menaruh hati padaku. Namun, karena kurang sensitif, atau karena memang kesibukanku, aku tak menyadari sinyal perhatian dan cinta yang ia berikan. Perlahan namun pasti, gejolak cintanya padaku semakin besar, sehingga memberanikan diri untuk mengungkapkannya padaku. Saat itu, tentu saja dengan sedikit refleks, aku agak kaget saja. Maklum, hatiku saat itu belum siap untuk memulai suatu hubungan setelah beberaa waktu sebelumnya aku masih terlalu intens dan sibuk pada kuliah dan tugas-tugasku.


Singkat kata, akhirnya aku luluh juga, dan terjalinlah sebuah cinta masa remaja. Namanya saja pacar, seorang wanita pasti membutuhkan yang namanya perhatian, namun, hal itu kurang aku berikan mengingat kesibukanku yang padat dan bertubi-tubi masalah yang menghampiriku. Dan, yang paling membuat hubungan kami berantakan adalah karena kesalahanku yang tidak percaya diri.

Yeah, sejak awal, saat aku menyatakan akan menjalin hubungan dengan seseorang, aku memastikan bahwa dialah yang akan menjadi pendampingku kelak. Tentu saja, saat kami sedang bersama, sebuah bisikan membius jantungku, "apakah kamu mampu membahagiakannya kelak? kamu kan tak punya apa-apa, harta aja gak punya". Bisikan itu terus mengganggu pikiranku, sehingga kemudian inilah yang menjadi keretakan hubungan kami. Karena merasa diri tidak mampu untuk membahagiakannya, maka aku mulai coba untuk menghindarinya walau sebenarnya cintaku padanya sangat amat teramat dalam. Yeah, ini adalah perasaan seorang pria yang memang belum dewasa sepenuhnya.

Hari berganti, waktu berlalu. Ia pun mencoba membuka diri dengan orang lain. Dan tentu saja aku sangat sakit hati melihatnya, hanya, aku selalu tersenyum dihadapan mereka. Hal ini kulakukan hanya agar ia bahagia. 

Beberapa kali ia mencoba untuk menjalin hubungan dengan orang lain, namun selalu saja gagal.

Terakhir, ia menjalin hubungan dengan seorang sahabat kami juga. Tentu saja ini menambah rasa sakit hatiku. Aku kemudian menyadari, bahwa ternyata cintaku padanya sangat amat teramat dalam. Aku mulai mencoba untuk mendapatkannya kembali, karna kuyakin dia masih mencintaiku.

Akupun mulai kembali untuk mencoba merebut hatinya. Dalam pikiranku, bahwa ia masih mencintaiku, maka aku berfikir juga bahwa masih ada pacarnya sekarang di antara kami. Benarkah perasaan ini?

Dan, akhirnya, aku menyadarinya ketika perjumpaan di gereja kala itu. Aku menyadari, mungkin akulah yang terlambat menyadari cintanya. Akulah yang menyianyiakan cintanya. Dan bahkan akulah yang teramat paling sangat menyakiti perasaannya, hingga ia cukup menderita hingga kini. Aku melihatnya sudah sangat bahagia dengan pilihannya sekarang. Dan, bukankah ini yang kuharapkan sebelumnya, agar ia bisa bahagia, walau itu bukan denganku?

Dan, timbul suatu pertanyaan, atau lebih lengkapnya sebuah pernyataan,  Ada dia Di Antara Kita, ATAU, Ada Aku Di Antara Kalian? Jawabannya kemungkinan besar yang kedua.

Maka aku memutuskan untuk merelakannya, intinya yang penting ia bahagia. Kebahagiaanku sendiri, biarlah dengan melihatnya tersenyum bahagia, walau bukan denganku. Itu saja. Kerelaan ini, dan penyesalan karena menelantarkan cintanya, akan kubawa sampai mati.

Kasih, penyesalanku ini, akan kubawa sampai mati.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...