Sunday, November 10, 2013

Inspirasi Renungan: Andalkanlah Tuhan Dalam Segala Perbuatanmu

Inspirasi Renungan: Andalkanlah Tuhan Dalam Segala Perbuatanmu | Cerita ini pernah saya dengar dari seorang pastor yang dulu menjadi pastor paroki di tempat saya. Saya baru-baru ini teringat kembali dan ingin membaginya dengan anda semua. 

Ceritanya tentang seorang anak umur 12 tahun dan ayahnya. Anak ini sungguh perkasa, bisa dibilang seperti itu. Ia cukup baik melatih fisiknya dengan mengikuti berbagai kegiatan seperti bela diri dan olahraga. Ia bahkan cukup kuat untuk anak seusianya.

Nah, suatu ketika, di dalam rumahnya, ia sedang membersihkan rumah bersama dengan ayahnya. Ia kemudian mulai memindahkan barang-barang yang ringan seperti kipas angin, meja, kursi dan perabotan lainnya. Sembari mengangkat, ia selalu berkata, "lihat ayah, betapa kuatnya aku." katanya dengan bangga. Ayahnya pun mengangguk tanda setuju.

Akhirnya hampir semua barang sudah diangkut dan dibersihkan. Lalu, tibalah ia pada sebuah lemari yang terbuat dari pohon ek. Lemari itu tidak terlalu besar, bahkan bisa dibilang hanya seukuran meja belajar. Ia mencoba mengangkat lemari itu, namun tidak bergeming sama sekali. Lalu ia merubah posisi dan mencoba menggesernya, dan lagi-lagi tak bergerak sama sekali. Ayahnya melihatnya dengan serius dan terus menatapnya.

Anak itu terus mencoba dan mencoba, namun lagi-lagi tak bergeming sama sekali. Ia sudah mulai putus asa. Ia terus mencobanya hingga peluh memenuhi bajunya. Dan lagi-lagi, lemari itu tak bergeming sama sekali. Ia pun terduduk dan berkesah, mengapa ia tak mampu mengangkatnya. Padahal beberapa benda sebelumnya sangat mudah ia angkat.

Dengan pandangan iba, ayahnya pun mendatanginya dan berkata "nak, ada waktunya ketika kamu mampu melakukan segala sesuatunya sendiri dengan kemampuanmu sendiri. Namun, ada kalanya ketika kamu tidak sanggup untuk menghadapi sesuatu dan membutuhkan orang lain untuk membantumu. Sedari tadi ayah memperhatikanmu, dan tidak sekalipun engkau meminta ayah untuk membantumu. Padahal, tenaga ayah cukup mampu untuk mengangkat lemari itu sendiri, apalagi berdua denganmu." kata ayahnya sembari mengusap wajah anaknya yang mulai berkaca-kaca, sedih dan tampak keletihan. Anaknya pun akhirnya menyadari, bahwa selama ini, ia selalu mengandalkan dirinya sendiri dan tidak mengharapkan bantuan dari siapapun. 

Padahal, dalam dunia ini, kita sangat membutuhkan orang lain untuk membantu kita mengangkat lemari yang berat itu, beban yang berat itu. Namun kita terkadang justru cukup puas dengan kemampuan diri sendiri. Padahal, ada Bapa kita di Surga. Ia mau dan tentu saja mampu untuk mengulurkan tangan-Nya untuk membantu dan menolong kita dalam segala keterbatasan kita. 

Dan Tuhan itu datang bukan dalam bentuk malaikat atau orang yang jauh, tapi Ia datang dalam bentuk orang terdekat kita, orang yang ada di sekitar kita. 

Maka janganlah takut atau gelisah, ketika kita tak sanggup lagi memanggul beban kita, maka datanglah kepada Tuhan, Dialah yang mampu untuk menanggung dan membebaskan kita dari segala pergumulan hidup dan kesusahan kita. Tetaplah berpegang teguh, dan yakinlah, Tuhan akan senantiasa mengulurkan tanganNya yang Kudus kepada siapa saja yang berseru kepadaNya. (Jufry Malino)

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...