Puisi Cinta Terbaikku: Sesal Yang Terakhir

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

10 Kata Mutiara Inspirasi Motivasi Terbaik

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Cerpen Kisah Sedih dan Inspiratif: MAWAR UNTUK IBU

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Puisi Romantis Karya anak SD Kelas VI: Andai Janji Tak Pernah Dusta

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kisah Inspiratif dari Filipina: Kisah Seorang Anak di Hari NATAL

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Saturday, October 29, 2011

JODOHKU TULANG RUSUKKU ADA DIMANA?


Adalah suatu impian sekaligus juga kekhawatiran … Apakah orang ini sungguh-sungguh jodohku?? Apakah orang yang kuimpikan itu sungguh-sungguh ada dan jika ia memang ada, bagaimana aku mengetahuinya?
Pertanyaan-pertanyaan ini hampir-hampir tidak dapat kita hindarkan: semakin jauh kita mengenal seseorang, semakin jauh pula kita menemukan  kelebihannya juga kekurangannya. Kita juga menjadi semakin sadar bahwa komitmen yang akan kita buat adalah komitmen yang total dan pasti. Bagaimana kalau aku salah pilih? Bagaimana kalau pilihanku ternyata bukan jodohku? Dan bagaimana jika ternyata kita dibutakan oleh nafsu dan segera setelah menikah kita menyadari bahwa kita telah berbuat suatu kesalahan? Seringkali imajinasi kita cenderung menciptakan sosok ideal calon pasangan kita: dia haruslah seperti begini, tampangnya harus seperti begitu, berkelakuan seperti ini, dan sudah pasti tanpa cacat cela! Seringkali, daripada menerima dan berusaha mengenalnya lebih jauh  sebagaimana dia adanya, kita berusaha menemukan dalam dirinya sosok ideal yang telah kita ciptakan dalam pikiran kita.
 
Untuk menjadi  yakin bahwa kita diciptakan bagi satu sama lain, kita perlu meluangkan waktu untuk mengenal satu sama lain dengan baik.  Kita perlu saling berbagi secara mendalam dab menerima kenyataan bahwa dia berbeda dariku. Juga baiklah kiranya mendiskusikan bersama beberapa pertanyaan seperti: Apakah kita akan mampu untuk saling mencintai sepanjang hidup kita? Apakah kita akan mampu menghadapi kesulitan-kesulitan hidup bersama-sama? Apakah kita cukup mencintai satu-sama lain untuk bisa mengatasi kekurangan-kekurangan kita masing-masing? Mengenali permasalahan-permasalahan ini akan memungkinkan kita untuk mengambil suatu keputusan yang bebas: Ya, bersama dialah aku ingin melewatkan seluruh sisa hidupku, memiliki anak-anak dan membangun sebuah keluarga. Sehingga pilihan untuk membuat komitmen yang total dan pasti itu dilandasi oleh kepercayaan penuh dan harapan.
 

 
Hal lain yang penting untuk disadari adalah kebebasan untuk mengakhiri suatu hubungan dengan seseorang karena kita menyadari  bahwa bagaimanapun, kita tidak diciptakan untuk satu sama lain, bahwa kita tidak akan bisa mengatasi perbedaan-perbedaan dalam temperamen, budaya ataupun usia, atau bahwa kita tidak dapat menerima keterbatasan-keterbatasan calon pasangan kita, dsb. Pilihan ini harus dapat diambil tanpa harus dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran seperti: “aku sangat ingin menikah dan mempunyai anak-anak”, “Segalanya akan berjalan lancar setelah kami menikah” atau, “Orangtuaku sangat menyukainya”. Kita juga harus hati-hati dengan tidak membiarkan diri kita ditekan oleh masyarakat atau keluarga, tidak mengidolakan pasangan, atau menjadi saling tergantung secara fisik dan emosi. Ini dapat terjadi tanpa kita sadari. 
 
Sesungguhnya, keputusan ini adalah suatu komitmen atas seluruh hidup kita, sebagaimana juga hal ini merupakan komitmen dari pasangan kita dan anak-anak yang akan dilahirkan kelak. Itulah sebabnya mengapa kita dapat mengatakan bahwa pernikahan bukan hanya merupakan awal dari suatu hidup bersama, tapi juga merupakan suatu akhir dari jalan panjang yang kita jalani bersama yang membuat kita menyadari bahwa kita memang diciptakan untuk satu sama lain.

CINTA DATANG DARI DALAM HATI KITA

Pada saat kita melihat dua orang yang sepertinya begitu saling mencintai, kita sering berpendapat bahwa hal tersebut normal – normal saja karena mereka mempunyai banyak kesamaan. Misalnya mereka punya kesukaan yang sama atau mereka sekolah di sekolah yang sama atau apalah. Dengan kata lain sepertinya kita dapat menerangkan bahwa kasih antara orang – orang tersebut selalu terjadi karena ada suatu kaitan yang mampu mendekatkan mereka atau karena ada alasan tertentu misalnya : “aku mecintai dia karena dia ganteng” atau “Apa yang aku suka dari dia adalah selera humornya “ atau  “ Dia punya hati yang baik” atau “ kita memang pasangan serasi “

Walaupun demikian apa yang rasanya sudah dapat diterangkan sebetulnya tidak menerangkan apapun. Banyak orang lain yang ganteng atau berhati baik atau punya selera humor yang baik, namun mengapa dia?.


Sebenarnya ada sesuatu tentang cinta yang tetap menjadi sebuah misteri. Kita tidak dapat sungguh – sungguh menerangkan atau memaksakan atau bahkan meramalkannya . Sebab cinta datang dari kedalaman diri kita.

Cinta sejati tidak bergantung pada kualitas seseorang . Sebab kalau demikian maka cinta tersebut akan ada batasnya. Kemampuan untuk melangkah melampaui sekedar “rasa tertarik” dapat menjadi ujian yang baik dari dalam atau tidaknya sebuah hubungan yang seharusnya mengikut sertakan seluruh jati diri kita.

Lalu .... mengapa dia ..... Satu – satunya “penerangan” yang sesungguhnya adalah bahwa “karena dia adalah dia “ 

KEBAHAGIAAN DENGAN PASANGAN YANG TERIKAT, MUNGKINKAH?


KEBAHAGIAAN APAKAH MUNGKIN ….. BERSAMA DENGAN PRIA ATAU WANITA YANG TIDAK BEBAS ?

Kita sering berkata bahwa kasih tidak dapat dipaksakan. Lalu jika saya tertarik pada seseorang yang masih terikat ? Apakah kebahagiaan seharusnya lebih penting daripada norma – norma sosial?

Dalam kasus yang demikian, adalah lebih baik jika ketertarikan tersebut tidak berkembang menjadi nafsu. Kasih seharusnya bukanlah sesuatu yang ditaruh karena takdir yang membabi buta . Selalu ada saat dimana kita dapat memilih.

Dia yang sudah menikah dan berusaha menggoda lawan jenisnya, apakah anda percaya bahwa orang seperti itu dapat memberi kasih yang sejati? Sedangkan dari pihak saya, apakah saya berhak untuk memporak porandakan sebuah perkawinan, sebuah keluarga dan memberi penilaian dengan mengatakan: “ Ia tidak bahagia hidup bersama suami/istri nya” Berapa harga penderitaan dari anak – anak mereka yang harus dibayar jika saya meneruskan rencana saya dan apa yang dapat saya janjikan kepada anak – anak tersebut?.

Selalu banyak penderitaan didalam jalinan cinta dimana yang seorang atau kedua–duanya masih terikat. Banyak tindakan yang harus dilakukan agar supaya hubungan yang dari awal sudah tidak benar tersebut dapat terlihat baik dimata orang lain atau bahkan dimana diri kita sendiri.  Hati kita menginginkan lebih dari sekedar kebahagiaan semu dimana masa depan dipertaruhkan. 

HOMOSEKSUAL, SAH ATAU TIDAK?


DUA ORANG BER JENIS KELAMIN SAMA SALING MENCINTAI, APAKAH HAL ITU SAH ..?? - Sangatlah penting untuk membedakan antara persahabatan dan perasaan cinta. Sudah jelas akan adanya persahabatan antara dua orang pria atau dua orang wanita. Sahabat sejati adalah sebuah hadiah yang sangat berharga.

Kita bicara tentang homoseksual pada saat terjadi perasaan cinta dibarengi dengan keinginan seksual antara dua orang yang berjenis kelamin sama. Tujuan kita sekarang bukan untuk mempelajari mengapa dan bagaimana itu bisa terjadi, namun hanya sekedar menggaris bawahi beberapa poin penting :

  • Kita berada dalam dunia yang menghapus perbedaan. sebagian berpendapat bahwa homoseksualitas adalah baik dan dapat menjadi alternatif dari heteroseksual ( hubungan antara pria dan wanita). Itu bukanlah kebenaran. Kebenaran adalah bahwa Allah menciptakan manusia PRIA dan WANITA secara berbeda agar supaya mereka dapat saling melengkapi (termasuk dalam hal seksualitas) dan persatuan antara Pria dan wanita dapat menghasilkan kehidupan yang lain. Siapapun kita, sangat penting untuk mencari mana yang benar. Mempunyai hati yang lurus.
  • Diluar kelompok homoseksual yang sedang berusaha mencari jalan pengakuan publik atas budaya dan gaya hidup mereka , sesungguhnya homoseksualitas pada umumnya adalah situasi yang dipilih orang. Mereka mengalami hal tersebut sebagai satu penderitaan . Malu dan rendah diri sering bercampur aduk dengan kekuatiran (Apakah aku tidak normal …?? Seperti apa masa depan yang aku punya …???) Mereka merasa bersalah, merasa berbeda dengan orang lain dan tidak mau berhubungan . Kekuatiran yang terus menerus dapat membuat seseorang menjadi tidak stabil. Dan mereka berakhir dengan pikiran bahwa tidak ada yang bia menyembuhkan , tidak ada masa depan dan tidak ada harapan bagi mereka .
  • Ada orang yang mempunyai kecenderungan homoseksual permanen (dimana dia hanya bisa tertarik dengan kelamin sejenis) yang tidak tahu berasal darimana namun sudah mengakar pada diri orang tersebut . hal itu dapat tetap menjadi kecenderungan yang kadang – kadang cukup kuat namun tanpa konsekuensi . Ini adalah transisi dari homoseksualitas yaitu titik balik , sebab jika dibiarkan mereka akan masuk ke lingkaran dan campur aduk antara ‘rasa bersalah” disatu pihak dan “keterlibatan” dilain pihak .
  • Kita tidak bertanggung jawab atas perasaan atau insting kita, namun kita bertanggung jawab atas tindakan kita. Kita tidak perlu merasa bersalah atas kecenderungan kita yang buruk, namun bertindak berdasarkan kecenderungan yang buruk itulah yang salah. Tindakan yang salah tidak dapat ditutupi dan mengatakan sebaliknya. Tapi tindakan yang salah bukan berarti orang yang melakukannya adalah orang – orang yang buruk. Siapa yang dapat menghakimi sesamanya ..?
  •  Selalu ada harapan karena kita adalah mahluk dengan kehendak bebas. kita bisa saja berada dalam kesulitan besar, namun kita tidak perlu memihak kepada kesulitan tersebut. keberadaanku tidak dapat dikurangi karena kecenderungan atau kebiasaan yang ada. AKU tidaklah sama dengan kecenderungan yang ada didalamku. 

KEBAHAGIAAN, APAKAH HANYA UNTUK PASANGAN SUAMI ISTRI SAJA?


Perkawinan bukanlah satu–satunya konteks dimana kita dapat mewujudkan kapasitas untuk mencintai. Persahabatan dan pemberian diri juga merupakan ekspresi dari kasih.

Terkadang orang yang belum mengerti arti kebahagiaan itu mengatakan bahwa hanya dengan menikah maka ia akan memperoleh kebahagiaan. sebenarnya pernyataan ini sungguh salah. semua manusia memiliki caranya sendiri untuk mendapatkan kebahagiaan, bahkan ada yang bahagia dengan hidupnya yang menyendiri, jauh dari gangguan dunia luar.


Ada banyak pria dan wanita yang memutuskan untuk tidak menikah, bukan karena mereka menghindar atau menolak untuk menikah, namun karena mereka merasakan panggilan yang lebih khusus. Misalnya para imam, biarawan dan biarawati. Mereka menjadi saksi bagi dunia bahwa kasih Allah melebihi segalanya dan bagi mereka itu sudah cukup.

Ada juga para pria dan wanita yang terlibat di bidang ilmu pengetahuan, politik, sosial  dan banyak bidang pelayanan lainnya, dimana mereka sungguh – sungguh memberikan diri secara total dalam pelayanan mereka dan menemukan kebahagiaan mereka disana.

Keputusan tidak menikah bagi Allah adalah sebuah panggilan khusus. Mereka yang menjawab panggilan tersebut menjalankan hidup mereka dengan kebahagiaan yang penuh dan sempurna.

Bagaimanapun ada juga orang – orang tertentu yang ingin menikah, namun ternyata sampai saat ini mereka tetap sendiri. Hal tersebut memang sulit. Namun bagi setiap orang tersedia jalan menuju kebahagiaan. Mungkin membutuhkan waktu untuk menemukannya namun jalan itu ada. Sering jalan tersebut dapat ditemui melalui kemurahan hati dan dan keterbukaan terhadap orang lain.   

Thursday, October 13, 2011

Puisis Cinta: I FINALLY FOUND YOU | Akhirnya Ku Menemukanmu

Dear, ...
I tried hard to look for you
But I didn't
And even, I almost gave up
For you were so far away of my thought

I sailed over seven seas
I flew to foreign countries
I fell in crowded people
Who didn't care of me



I sent my prayers
I shouted on the hills in romantic words
And I cried sadly
For I couldn't find you

But now my dear
I finally found you
You stepped up in front of me
By giving your beautiful smile
And I felt in love at the first sight

I was Speechless
Because, I finally found you
My soulmate ...

BATAS-BATAS PACARAN | SAMPAI DIMANAKAH BATASAN PACARAN?

PACARAN: DIMANAKAH BATASNYA? - Jatuh cinta pada seseorang sungguh merupakan pengalaman yang sungguh indah. Pandangan sekilas saja sudah membuat kita seketika merasakan getaran lembut dalam hati dan daya tarik fisik yang amat kuat. Kebahagiaan yang kita temukan hanya karena berada didekatnya membuat kita ingin mengalaminya terus menerus dan masuk lebih jauh dalam hubungan itu. 

Berpegangan tangan dan berciuman pun menjadi satu tindakan yang besar. Tindakan cinta dan kelembutan mengikat kita satu sama lain. Setiap tindakan mengandung arti, apapun perasaan-perasaan yang mendasarinya. Itulah sebabnya kita harus mempertimbangkan apakah tindakan-tindakan itu berarti sama bagi kita berdua. Apakah motivasi dari tindakan itu adalah cinta ataukah keinginan akan kesenangan, atau kebutuhan akan kelembutan? Apakah tindakan-tindakan itu mengikat kita satu sama lain lebih dari yang kita sadari?


Kalau suatu pasangan yang telah terikat dalam suatu hubungan telah mengalami berbagai macam ekspresi cinta, apakah mereka masih dapat melihat dengan jelas perasaan mereka yang sebenarnya?

Memperhatikan reaksi dan perasaan orang lain menjadikan kita lebih lembut dan peka. Tambahan lagi, kita perlu melatih kesabaran sampai pada tingkat tertentu. Banyak perkawinan gagal karena suami istri tidak meluangkan waktu untuk saling mengenal. Untuk saling memilih dengan kebebasan penuh, orang perlu mengenal bagaimana orang lain itu sesungguhnya.

Godaan sering datang, khususnya dalam suatu hubungan jangka panjang, yang semakin hari menjadi semakin intim. Apa yang membuat kita bertahan dalam situasi ini? Apakah keinginan untuk mengekspresikan kasih kita? Apakah kerinduan kita satu sama lain, atau apakah cinta yang mendalam? Bila kita benar-benar tertarik satu sama lain, dan kita merasakan cinta yang sesungguhnya, bukankah ini waktu yang tepat untuk mempertimbangkan perkawinan?
“Dalam masyarakat dimana iklan-iklan dan slogan penuh dengan kata-kata “dalam sekejap”, “segera” dan dimana setiap orang menginginkan “segala sesuatu dalam sekejap”, ingatlah bahwa untuk membangun hubungan suami-istri dibutuhkan waktu, dan bahwa ujian cinta itu terdapat dalam kesetiaan terhadap komitmen yang mengatasi waktu. “
Paus Yohanes Paulus II kepada muda-mudi di Mauritius, 15 Oktober 1989

Pengalaman Pribadi

Tekanan terhadap cinta

 
Seperti gadis-gadis lain, pada usia 16 atau 17 tahun, saya memimpikan pria ‘ideal’. Suatu hari saya bertemu Erick dan segalanya menjadi indah. Hubungan kami segera menjadi erat. Kamis satu kelas, jadi kami bertemu setiap hari. Di sore hari, kami ngobrol berjam-jam membicarakan diri kami sendiri dan gosip terakhir di kelas. Pendeknya segalanya berjalan menyenangkan.

Tapi suatu hari, Eric menjelaskan bahwa itu semua tidak cukup lagi baginya. Dia ingin lebih. Perkataanya memukulku bagai palu. Benar bahwa setiap orang di sekitar kami melakukannya. Tapi saya tidak dapat menurutinya , itu bertentangan dengan iman saya , dengan keluarga saya . Akhirnya saya bawa dalam doa agar dia mengerti apa yang ada dalam hati saya. Namun Eric sama sekali tidak mau tahu dan hubungan kami makin lama makin buruk. Saya tidak dapat memutuskan untuk meninggalkannya karena saya takut . Takut terhadap kesepian dan takut karena tidak mempunyai seseorang yang mencintai saya lagi. Ia menyalahkan keyakinan iman saya dan menceritakannya ke orang – orang lain.

Saya ingat suatu hari seorang gadis datang pada saya hanya untuk mengatakan : “ Aku rasa Eric cukup berani untuk tetap pacaran dengan kamu. Kamu ngga bisa terus – terusan seperti itu . Yang kamu perlu lakukan Cuma minum pil anti hamil , itu aja . “

Hal ini berlanjut terus sampai tahun berikutnya . Hingga akhirnya saya tidak sanggup lagi untuk melanjutkan . Kita putus sampai disitu . Saya merasakan kesepian yang sangat karena saya tidak berani bertemu dengan teman – teman lama .

Namun beberapa bulan berikutnya saya bertemu Alexis. Cukup cepat kami merasakan ada perasaan tertarik . Ternyata perasaan tersebut serius , kami bertunangan dan saat ini mempersiapkan perkawinan .
Blandine 

Taken From:
50 questions sur l'amour et la vie

BAGAIMANA PRIA DAN WANITA HIDUP DALAM PERBEDAAN?

BAGAIMANA PRIA DAN WANITA HIDUP DALAM PERBEDAAN? - Perbedaan antara pria dan wanita merupakan suatu anugerah atau karunia dari Tuhan. Adanya perbedaan ini memungkinkan kita bertemu, mencintai, dan mendukung satu sama lain di dalam kehidupan.

Setiap sel kehidupan di dalam tubuh kita dibedakan antara jenis kromosom pria atau wanita. Perbedaan tersebut terlihat di dalam seluruh kehidupan manusia: bentuk tubuh, perasaan, cara berpikir, termasuk segi kerohanian kita. Jika perbedaan itu tercakup dalam diri kita yang masing-masing telah memiliki karakter individu yang berbeda, akan menyebabkan perbedaan cara pandang dan reaksi antara pria dan wanita.


Semua perbedaan tersebut dapat menimbulkan kesalahpahaman yang menyebabkan sulitnya memelihara hubungan antara pria dan wanita. Seperti misalnya, seorang gadis mungkin lebih mudah menunjukkan sikap yang lemah lembut dan penuh kasih kepada siapapun termasuk kepada teman-teman prianya, sedangkan seorang laki-laki lebih sering melakukannya hanya sebagai ungkapan cinta kepada kekasihnya. Demikian juga halnya dengan penampilan; seorang laki-laki pada umumnya akan menilai sesuatu berdasarkan penampilan luarnya, misalnya menurut laki-laki, keinginan seseorang tersirat dari pakaian yang dikenakannya. Bagi seorang wanita, pakaian yang berkesan terbuka belum tentu mencerminkan suatu keinginan yang tidak baik. Namun, di lain pihak, ungkapan perasaan atau sanjungan terhadap seorang wanita akan lebih menyenangkan hatinya. Semua itu memperlihatkan irama kehidupan seorang pria dan wanita, dimana seorang wanita lebih dipengaruhi oleh kondisi fisik tubuhnya, yang berbeda dan dapat menimbulkan kesalahpahaman.

Di balik semua masalah itu, dengan mengetahui perbedaan-perbedaan tersebut, kita sebenarnya akan lebih baik dalam memahami diri kita sendiri dan dapat menemukan kualitas serta keunikan masing-masing. Namun, semua ini membutuhkan suatu proses yang harus dipelajari dan dijalani.

Dalam hal ini, niat yang sungguh-sungguh dan kadang-kadang pengendalian diri sangat diperlukan. Sementara itu, kita seringkali memiliki tujuan hidup yang tidak jelas atau bersifat kekanak-kanakan. Misalnya, sikap berpura-pura menyukai seseorang, yang dapat dijadikan cara untuk menguji apakah kita memiliki kecenderungan mempermainkan seseorang “seperti yang dilakukan orang lain pada umumnya”.

Bagaimana caranya kita dapat mengetahui motivasi kita yang sesungguhnya? Ada beberapa cara untuk mengetahuinya. Pertama, kita dapat berusaha menemukannya melalui cara berpikir yang sungguh-sungguh murni. Kedua, dengan mencari cara yang tepat bagi diri kita dalam berperilaku agar kita merasa bahagia dan tampak menarik. Selain itu, kita dapat berusaha memilih apa yang kita baca dan bagaimana cara kita mengisi waktu luang, serta mengembangkan hal-hal yang terbaik untuk diri kita.

Suatu hal yang kurang bijaksana jika kita membiarkan diri kita dituntun oleh perasaan-perasaan yang muncul secara spontan. Kedisiplinan pribadi yang mendasari sikap hidup kita, tidak bertentangan dengan prinsip persahabatan, melainkan justru mempersiapkan diri kita menuju cinta sejati yang tidak dipengaruhi oleh sikap berpura-pura, khususnya dalam hubungan antara pria dan wanita.

Taken From:
50 questions sur l'amour et la vie

BAGAIMANA CARANYA TETAP SALING MENCINTAI DIUSIA 90-AN?

SANGGUPKAH KITA TETAP SALING MENCINTAI DI SAAT KITA TELAH MENCAPAI USIA 90-AN? - Pada masa sekarang ini, dimana tawaran hidup dan pilihan terpampang luas, maka pertanyaan yang muncul adalah dapatkah saya dan pasangan saya bisa bertahan dan tetap saling mencintai hingga maut memisahkan kita? untuk menjawab ini, mari kita simak bagaimana pasangan-pasangan yang dimerdekakan dalam kasih mampu bertahan dalam cinta mereka hingga berusia lanjut.

Marcel:
Kami masing-masing telah berusia 89 dan 90 tahun, kami menikah pada tahun 1925, dan kami tetap saling mencintai! Bagaimana hal ini dapat terjadi? Saya akan memberitahukan caranya, yang sesungguhnya lebih mudah dari perkiraan kita: semuanya tergantung pada konsep tentang cinta. Mencintai adalah membahagiakan orang yang dicintai. Hal ini mungkin terdengar egois! Keinginan apapun yang mungkin menjadi penghalang kebahagiaan pasangan kita, harus dijadikan pertimbangan kedua. Jika kita melakukan segala sesuatunya untuk kebahagiaan pasangan kita, tidak akan ada alasan yang dapat menyebabkan hubungan kita berakhir.


Georgette:         
Tentu saja hal ini membutuhkan penyangkalan diri yang seringkali sulit dilakukan. Sesuatu yang dipertanyakan oleh salah seorang di antara pasangan juga dapat menjadi sumber konflik. Bagi kami, kesepakatan dalam perkawinan telah diketahui satu sama lain untuk masalah-masalah yang penting, seperti: kehidupan rohani, konsep hidup berkeluarga, pendidikan anak, pergaulan dengan teman-teman, dan lain-lain. Adanya kesepakatan ini secara otomatis dapat menghindarkan pasangan dari masalah-masalah besar. Sementara itu, masalah-masalah sederhana dalam hidup sehari-hari tetap ada dan selalu dapat kami selesaikan setiap saat kami menghendakinya.
Dalam hal ini, keterbukaan sangat penting: kita harus dapat mengungkapkan segala sesuatu kepada pasangan kita, menyatakan apapun tanpa ditunda, termasuk semua hal yang mungkin tidak biasa kita rasakan, dan mempunyai keinginan untuk mencari jawabannya yang memberi kepuasan bagi kita berdua. Sikap berdiam diri bukan merupakan suatu jawaban.
Marcel:
 
Mungkin ada pertanyaan tentang bagaimana kita dapat membahagiakan pasangan kita? Jawabannya juga sangat sederhana. Kita harus memelihara sikap yang mengungkapkan rasa kasih kepada pasangan kita. Buatlah setiap peristiwa sebagai kesempatan untuk memperhatikan pasangan. Kita harus memiliki keinginan yang sungguh-sungguh untuk bersikap demikian, karena sikap yang penuh kasih dan lemah lembut merupakan kebiasaan yang menjadi dasar sikap hidup yang lain. Di samping itu, jika kita dapat memberi selingan humor dalam hubungan kita, berarti kita telah memiliki suatu cara semacam resep yang tidak akan gagal! Kami telah mengalami masa-masa sulit, seperti orang lain. Bukan hanya soal menjalin hubungan dengan pasangan, tetapi juga menyangkut aspek lain dalam kehidupan bersama, seperti: di saat kami harus berpisah demi alasan profesi, sehingga selama itu kami hanya dapat saling mengirim surat setiap hari; masalah istri yang sakit dan tidak dapat melakukan aktivitas selama empat bulan setelah melahirkan anak kami yang ketiga; peperangan yang memisahkan kami hingga dua kali berturut-turut – dan selama itu surat-menyurat tidak dapat dilakukan, selain dua lembar postcard dalam satu bulan berisi berita yang tidak menyenangkan – juga masalah kegagalan usaha yang saya alami, dan lain-lain. Namun, menurut kami, masa-masa sulit tidak pernah mengancam hubungan kami berdua. Sebaliknya, masalah-masalah tersebut justru semakin mempererat hubungan kami.
Georgette:          
 
Bagi kami, salah satu sumber yang paling utama sebagai tali pemersatu kami berdua adalah anak-anak kami. Bahkan saat ini, cucu dan cicit juga mempersatukan hubungan kami. Mereka merupakan tempat curahan pikiran dan cinta kami.
Marcel:
Setelah 67 tahun, cinta kami telah tumbuh dengan mantap. Saat ini, apa yang kami rasakan berbeda dengan kegembiraan ketika pertama kali berjumpa, atau dengan perasaan cinta pada masa awal pernikahan kami. Namun demikian, perasaan cinta itu tidak berkurang. Bahkan sebaliknya, saya dapat mengatakan bahwa hari demi hari perasaan itu diperkaya oleh semua yang telah kami alami bersama dalam hidup, oleh semua kenangan yang kami bagikan di antara kami berdua, dan oleh pengertian yang sungguh-sungguh antara satu dengan yang lainnya.
Georgette:          
Apakah kita diciptakan untuk pasangan kita? Saya tidak mengetahui apakah pernyataan berikut ini cukup tepat sebagai jawabannya. Saya percaya bahwa kami berdua masing-masing diciptakan untuk yang lainnya. Kami bertumbuh bersama-sama satu dengan yang lain. Kami berdua memiliki jalan hidup yang baik. Kami tetap hidup dan tidak menderita akibat penyakit yang parah karena usia tua; saya hanya tidak dapat melihat dengan jelas dan suami saya tidak dapat mendengar dengan baik. Namun, seperti dikatakan oleh seorang teman: “Kalian berdua sudah sangat menyatu sehingga secara bersamaan kalian tidak membutuhkan lebih dari dua mata dan dua telinga!”

BAGAIMANA MENGATASI PERTENGKARAN DAN KONFLIK KEHIDUPAN?

BAGAIMANA JIKA TERJADI PERTENGKARAN … DAN KONFLIK? - Apa pendapatmu tentang sepasang suami-istri yang tidak saling bertegur-sapa? Apakah kamu akan berpikir siapa di antara keduanya yang telah menyakiti pasangannya?
  • Sesuatu yang luar biasa tentang hubungan antara pria dan wanita adalah perbedaan kebiasaan pada saat melakukan pendekatan, yang sebenarnya dapat saling memperkaya jika mereka bersedia meluangkan waktu untuk saling mendengarkan dan mencoba mengerti satu sama lain. Pembicaraan tentang perbedaan pandangan, bahkan adanya diskusi-diskusi yang menarik, dapat membantu tumbuhnya rasa cinta yang menuju pada saling pengertian yang lebih baik. 
 
  • Tentu saja, kadang-kadang kita sangat bersikeras dengan pendapat kita dan ingin memaksakannya kepada orang lain; dalam kondisi demikian kita sama sekali belum siap untuk mendengarkan orang lain. Sehingga terjadilah konflik … yang tidak akan menjadi hal yang serius jika tidak terdapat sindiran-sindiran atau komentar-komentar yang bersifat menghakimi. Komentar dan sindiran itu yang tampaknya tidak merusak hubungan, dapat menyakiti orang lain, karena semuanya merupakan ungkapan yang tidak menghormati perasaan orang lain. Sementara kita menanggapi komentar atau sindiran tersebut menurut kepribadian masing-masing yang berbeda: ada yang menanggapinya dengan kemarahan, ada yang menutup diri dengan sikap diam dan memendam perasaan sakit hati, atau ada yang membalas dengan ungkapan yang juga menyakitkan. Dalam hal ini cinta dapat mengakibatkan peperangan jika… rasa takut, tidak percaya, dan benci berusaha mengambil alih perasaan cinta tersebut. Sikap memendam rasa sakit hati atau tidak berkenan membuka diri, dan selalu mengingat perbedaan pendapat di antara kita merupakan sikap yang meracuni perasaan cinta di dalam hati kita.
  • Bagaimana cara mengatasinya? Kita harus memutuskan untuk menangkal perasaan yang tidak baik dan menghentikan kebiasaan lepas kendali akibat khayalan-khayalan di dalam diri kita. Keputusan untuk kembali mencintai, membuka hati, menerima seseorang seperti apa adanya, memperhatikan orang lain dengan cara melihat yang baru: inilah yang disebut sikap memaafkan. Hal ini mungkin tidak tercatat di masa lampau sebagai peristiwa yang pernah terjadi, tetapi daripada melihat masa lalu lebih baik memulainya lagi dengan harapan dan semangat yang baru. Seperti kata seorang suami kepada istrinya, “Aku meminta kamu memaafkan aku selama aku tidak memintanya sejak kita menikah.” “Kami seolah-olah kembali menjadi pengantin baru,” sang istri menceritakannya kepada kami. “Kami menemukan kehidupan kami kembali.”
    Dalam kehidupan kita, sering terjadi konflik. Namun, melalui sikap memaafkan, kita akan mampu menghindari perbedaan-perbedaan yang dapat mematikan perasaan cinta kita dan sebaliknya justru mengarahkannya sebagai faktor yang dapat menunjang berkembangnya perasaan cinta tersebut.

Pengalaman Pribadi

Hari itu bertepatan dengan perayaan Natal. Kami diharapkan hadir di rumah Keluarga Jim, suami saya yang berjarak 150 km dari rumah kami untuk acara makan malam dalam perayaan tersebut. Rencananya, kami akan bermalam di sana sebelum menitipkan anak-anak kami tinggal bersama keluarga itu, sehingga kami dapat pergi jauh untuk menikmati hari-hari kami berdua.

Karena keberangkatan kami terlambat, suamiku mulai memaksakan kami untuk berkemas: dengan tergesa-gesa semua koper dan jaket dimasukkan ke dalam mobil dan tidak ada waktu bagiku untuk memeriksa segala sesuatu yang mungkin tertinggal.

Ketika siang hari tiba, anak-anak hendak bermain di luar rumah. Saat itu suasana di luar rumah bersalju dan udara sangat dingin: aku hendak memberikan topi dan sarung tangan kepada mereka, tetapi tidak dapat kutemukan. Aku menyuruh anak-anak menanyakannya kepada ayah mereka. Suamiku mengatakan ia tidak melihat topi dan sarung tangan di antara barang-barang bawaan pada waktu ia memasukkannya ke dalam mobil. Aku tidak mempercayainya dan mulai marah: aku berpikir, tentu saja seperti biasanya ia selalu melupakan sesuatu setiap kali ia harus memasukkan barang-barang bawaan dan pergi dengan terburu-buru! Pertengkaran terjadi di depan mata seluruh keluarga dan suamiku pergi sambil membanting pintu!

Aku mengeluh pada diriku sendiri: hal seperti ini selalu terjadi, ia tidak pernah memperhatikan segala sesuatu, ia tidak memikirkan orang lain, dan sekarang anak-anak kami yang malang itu harus bermain dengan tangan mereka yang kedinginan! Aneh, ia tidak melihatnya di antara barang-barang kami … mungkin topi dan sarung tangan itu ada di sini … mungkin aku menyimpannya di dalam salah satu koper … aku berlari menuju salah satu koper, kemudian menuju koper yang lain, dan akhirnya aku berkesimpulan topi dan sarung tangan tersebut ternyata tidak kumasukkan ke dalam koper! Aku yakin sudah memasukkannya!! Tetapi aku tidak dapat memungkirinya, aku yang telah berbuat salah! Perasaan bersalah menghantui diriku. Aku ingin meminta maaf, tetapi aku takut. Bagaimana jika Jim bersikeras tidak memaafkan aku?

Dengan penuh harapan, aku menunggu sampai ia kembali. Ketika ia masuk, aku menghampirinya dan berkata: “Aku ingin kamu memaafkan aku…” Aku tidak mengatakan hal lainnya. Jim menatapku dan berkata: “Aku memaafkanmu.” Kami berdua dipulihkan kembali dengan perasaan lega dan gembira; dan kami terlihat seperti sepasang remaja yang sedang kasmaran. Saudara-saudara kami tidak mengerti atas semua kejadian ini, tetapi kami baru saja dihidupkan lagi oleh perasaan yang mendalam dari ucapan “ya” yang kami ucapkan pada hari pernikahan kami.

Taken From:
50 questions sur l'amour et la vie

MEMASTIKAN SUNGGUH MENCINTAI SESEORANG

BAGAIMANA CARA MEMASTIKAN BAHWA KITA SUNGGUH-SUNGGUH MENCINTAI SESEORANG? - Berdasarkan pengalaman, kita sering mengalami kesulitan pada saat harus mengambil keputusan yang pasti. Kita sering tidak dapat mengetahui dengan jelas. Pada setiap kejadian, kita sulit memastikan diri sendiri atau perasaan kita sendiri dan harus tergantung pada bukti atau tanda-tanda yang tidak jelas.
Cinta tidak seperti sesuatu yang terdefinisi atau gejala fisik yang dapat diukur: Cinta merupakan suatu pilihan. Seperti pernyataan Santo Bonaventura: “Cinta adalah ukuran dan standard dari cinta itu sendiri.”


Namun, ada beberapa hal praktis yang dapat dijadikan pertimbangan yang pasti:
  1. Apakah saya mencintai teman saya atau saya lebih mencintai perasaan cinta di dalam diri saya sendiri? Kita seringkali dipengaruhi oleh perasaan yang berlebihan yang muncul bersamaan dengan perasaan cinta sehingga kita mungkin melupakan keberadaan orang lain.
  2. Sebuah pertanyaan yang bagus untuk disampaikan ialah “Apakah saya mempunyai keinginan mencintai dirinya?” Karena cinta bukan semata-mata suatu perasaan melainkan suatu keputusan, suatu pilihan; kita harus memiliki “keinginan untuk mencintai”.
  3. Cinta memerlukan tanggapan dari orang yang dicintai agar sungguh-sungguh terwujud. Kita tidak dapat berbicara tentang cinta jika tidak terjadi secara timbal-balik. Jika kita tidak dapat memastikan perasaan orang yang kita cintai, hendaknya kita tidak tetap berada dalam kondisi ragu-ragu. Carilah waktu yang tepat untuk membicarakannya bersama-sama serta temukan dan pastikan perasaan dan sikap orang yang kita cintai itu.
Taken From:
50 questions sur l'amour et la vie

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...